Makalah
Pengantar Manajemen
PERENCANAAN
Oleh
Nama
: Desi M. Karim
Nim : 921412195
Kelas : G
Prodi : S1 Akuntansi
Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis
Universitas
Negeri Gorontalo
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
hirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Perencanaan”. Guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Pada
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepad semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan maklah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karen itu, Penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang dtunjukan demi kesempurnan makalah
ini.
Akhir kata Penulis
berharap agar Buku ini bermanfaat bagi semua pembaca, Amin..
Gorontalo,
28 Mei 2013
Penulis
Desi M. Karim
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah.......................................................................................
2
1.3 Tujuan............................................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN.......................................................................................
3
2.1.Pengetian
Perencanaan..................................................................................
3
2.2. Alasan perlunya perencanaan.......................................................................
3
2.3.Macam - Macam Perencanaan.......................................................................
4
2.4.Hambatan dalam Penetapan dan Tujuan
Perencanaan..................................
5
2.5.Mengatasi Hambatan....................................................................................
7
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9
3.1.Kesimpulan ................................................................................................... 9
3.2.Saran..............................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan
organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning)
merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan
bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.
Perencanaan
diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam
menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional
dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas
dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian perencanaan ?
2. Apa alasan perlunya perencanaan ?
3. Apa saja macam-macam perencanaan ?
4. Hambatan apa saja yang ada dalam
perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya ?
1.3.Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi
maka makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian perencanaan
2. Mengetahui alasan perlunya
perencanaan
3. Mengetahui macam-macam perencanaan
4. Mengetahui apa saja hambatan yang
ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan
secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana
aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who),
kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana
(how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan
dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
2.2.
Alasan Perlunya Perencanaan
Salah
satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh
karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan
kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi
lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya
perencanaan :
1.
Untuk mencapai “protective
benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan.
2.
Untuk mencapai “positive
benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
2.3. Macam-Macam Perencanaan
Macam-macam perencanaan dalam
pengantar manajemen dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Perencanaan
organisasi
Perencanaan
ini terdiri dari:
1) Perencanaan strategis
Rencana
strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis.
Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan
alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis.
2) Perencanaan taktis
Adalah
rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis
pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika
dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat
dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata
3) Perencanaan operasional
Adalah
rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai
tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah,
rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih
sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian
kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian
selanjutnya.
Perencanaan operasional dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Rencana sekali pakai : dikembangkan
untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak berulang di masa
mendatang
·
Program rencana
sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar
·
Proyek rencana
sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks
dibandingkan dengan program
b. Rencana tetap dikembangkan
untuk aktivitas yang berulang secara
teratur
selama suatu periode waktu tertentu
·
Kebijakan rencana
tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu masalah atau situasi
tertentu
·
Prosedur
operasi standar rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus
diikuti dalam situasi tertentu
·
Aturan
dan peraturan rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana
aktivitas tertentu dilaksanakan
2. Perencanaan
kontinjensi
Jenis
perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency
planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana
tindakan secara tidak terduga tergganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.
2.4.Hambatan dalam Penetapan dan Tujuan dan
Perencanan
a) Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan
yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada
pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan
penelitian dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan
tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh
lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan
mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak
penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
b) Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam
beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan
dalam penetapan tujuan dan perencanaan
c) Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat
dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan
dan perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan
persaingan yang ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi
untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang
d) Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan
lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan
untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin
adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang
manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan
waktu, maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak
nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari
tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan
organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami masalah karena
manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai
akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak
memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan
pengembangan mereka sebenarnya.
e) Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan
lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap
perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam
organisasi. Avon Products hampir membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa
tahun yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran
deviden yang besar kepada para pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun,
manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk membayar
deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar
dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan
masalah dan memotong deviden.
f) Keterbatasan
Keterbatasan
(constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan
hambatan utama yang lain.
2.5. Mengatasi Hambatan
Cara mengatasi hambatan perencanaan yaitu
:
a.
Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah
satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan
adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa
terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian
diharapkan dari waktu ke waktu.
b. Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun
mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang
terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari
strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan
dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
dan mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam
mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi
yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya
lebih berkomitmer pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika
suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan,
manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam
proses perencanaan.
c. Konsistensi /revsi /dan pembaruan
Tujuan
seharusnya konsisten baik secara hori zontal maupun secara vertikal
.konsistensi horizotal berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru
organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi
vertikal berarti bahwa tujuan seharusnya konsisten dari atas
hingga ke bawah organisasi : tujuan stategis, taktis, dan
operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan
proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui
secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui
dengan frekuensi yang semakin sering.
d. Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi
penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana yang efektif, maupun
karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari
faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa
kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi
ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis,
bukan hanya pada intuisi dan dugaan.
Salah
satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik.
Dalam
perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi
dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu
perencanaan strategis, taktis dan operasional.
Suatu
perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat,sistem penghargaan yang tidak
tepat,Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks,Keegganan untuk meneteokan tujuan,
Penolakan terhadap Perubahan,keterbatasan.
3.2.
Saran
Sebaiknya
dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam
sebuah perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan perlu memperhatikan
apa saja yang menghambat suatu perencanaan.
Daftar Pustaka
http://mbegedut.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-perencanaan-dalam.html
Handoko,
T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
Stoner,
James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta
Griffin.
2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga - Jakarta
aku ra mudeng lik
BalasHapus